Friday 18 April 2014

Pengertian dan Tugas-tugas Masa Remaja & Masa Pubertas serta Perubahan Fisik Masa Remaja


I.         Pengertian Remaja Menurut Beberapa Para Ahli :
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah
. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).
II.      Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja :
Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan pancaroba. Ketidakstabilan emosi turut mewarnai masa remaja tersebut. Tuntutan yang terbesar pada masa remaja adalah menerima keadaan fisik dan memanfaatkannya secara efisien. Dalam kenyataannya, banyak remaja yang tidak dapat  menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada dirinya, sehingga ini menjadi beban psikologis yang dapat mengganggu perkembangan selanjutnya.
Tak selamanya remaja tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dirinya, akan tetapi banyak juga remaja yang sudah dapat menyesuaikan diri dengan kenyataan fisik maupun psikologisnya. Bila dilihat dari fenomena ini, maka ada beberapa turunan tugas perkembangan yang harus dipenuhi sebagai prasyarat untuk keberhasilan serta kelancaran perkembangan selanjutnya. Tugas-tugas perkembangan merupakan hal-hal yang harus dicapai oleh setiap individu pada tahap perkembangan tertentu, yang biasanya mengacu pada harapan-harapan lingkungan. Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja jika mengacu pada pandangan Havinghurst antara lain:
1. Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif. Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu. Jika ini dibiarkan, maka yang terjadi adalah, remaja tersebut tidak akan menemukan jati dirinya, sedangkan pada masa ini merupakan tahap awal pencarian jati diri.
2. Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orangtua. Kebebasan emosional dari orang tua dianggap sangatlah penting dalam hal ini. Kebebasan emosional dari orang tua lebih kepada bentuk kepercayaan. Orang tua sebaiknya tidak boleh terlalu mengekang anak, tapi bukan berarti juga melepaskan sepenuhnya. Akan tetapi tugas orang tua disini adalah memberi arahan, serta memberi kebebasan kepadanya untuk menentukan pilihannya sendiri. Tapi orang tua tetap mengarahkan agar kebebasannya itu yakni kebebasan yang bertanggung jawab.
3. Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin
Salah satu keberhasilan tugas masa remaja adalah ketika remaja sudah dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lawan jenisnya. Menyesuaikan disini, bukan berarti perempuan harus bersikap seperti laki-laki, ataupun laki-laki bersikap seperti perempuan, akan tetapi lebih kepada kemampuan berhubungan secara baik tanpa harus membunuh masing-masing karakter yang telah dikodratkan(laki-laki/perempuan).
4. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
Remaja merupakan masa mencari jati diri. Salah satu tugas perkembangan ini adalah bahwa remaja harus mengenal apa kekurangan maupun kelebihan yang dimilikinya. Apabila remaja telah mengenal kemampuan dirinya, maka ia akan berusaha untuk terus mengaktualisasi diri sesuai dengan jalur kemampuannya. Ini akan memberikan pengaruh yang sangat  baik bagi perkembangan selanjutnya.
5. Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma.
Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya akan membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti siapakah "aku" ?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam dirinya.
III.   Masa Pubertas dan Perubahan Fisik Masa Remaja
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Kata pubertas berasal dari bahsa latin yang berarti “usia kedewasaan.”kata ini lebih menunjuk pada perubahan fisik daripada perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual menjadi matang dan mampu memberikan keturunan.
Ciri-ciri masa puber antara lain :
1.    Masa puber adalah periode tumpang tindih
Hali ini dikarenakan periode ini mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja.
2.    Masa puber adalah periode yang singkat
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan yang terjadi di dalam maupun diluar tubuh, masa puber relatif merupakan periode yang singkat, sekitar dua sampai empat tahun.
3.    Masa puber dibagi menjadi tahap-tahap, yakni :
Tahap prapuber : tahap ini bertumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa kanak-kanak pada saat anak dianggap sebagai “prapuber” yaitu bukan lagi seorang anak tetapi belum juga seorang remaja. Dalam tahap prapuber cirri-ciri seks sekunder mulai tampak tetapi organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
Tahap Puber : tahap ini terjadi pada saat kriteria kematangan seksual muncul.
Tahap pascapuber : tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau kedua masa remaja. Selama tahun ini, cirri-ciri seks sekunder telah berkembang baik dan organ-organ seks mulai berfungsi secara matang.  
Menurut Hurlock, pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna pada saat masa puber akhir, dan juga belum sepenuhnya sempurna pada akhir masa awal remaja. Terdapat penurunan dalam laju pertumbuhan dan perkembangan internal lebih menonjol daripada pekembangan eksternal. Hal ini tidak mudah diamati dan diketahui sebagaimana halnya pertumbuhan tinggi dan berat tubuh atau seperti perkembangan cirri-ciri seks sekunder. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian di bawah ini :
1.    Perubahan Eksternal :
1)   Tinggi
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya.
2)   Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama seakali. 
3)   Proporsi tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.
4)   Organ seks
Baik organ seks wanita maupun pria mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian. 
5)   Cirri-ciri seks sekunder
Cirri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa remaja.
2.    Perubahan Internal :
1)   System pencernaan
Parut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hait bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
2)   System peredaran darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja. Pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang. 
3)   System pernapasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun, anak laki-laki mencapai mencapai kematangan tigkat kematangan beberapa tahun kemudian. 
4)   System endokrin
Kegiatan gonad yang  meningkat pada masa puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh system endokrin pada awal masa puber. Kelenajr-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.  
5)   Jaringan tubuh
Perkembangan kerangka berhenti  rata-rata pada usia delapan belas. Jaringan, selain tulang, terus berkembang sampai tulang mencapai
ukuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan otot.

Sumber ;
Hurlock. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga
Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. (2001). Human development (8th ed.). Boston: McGraw-Hill
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html










No comments:

Post a Comment