Wednesday 8 October 2014

Menjadi Drafter Yang Baik



Beberapa Tips Bagi Drafter Pemula :


1.      Koordinasi & Negosiasi


Sebagai Drafter, kita akan bertemu dengan banyak orang dengan beragam pola pikir yang mungkin akan membuat kita tergeleng-geleng. Sama seperti pekerjaan pada umumnya, seorang Drafter harus dapat menerangkan apa yang menjadi dasar pemikirannya, mengenai system, jalur instalasi, bertanggung jawa atas apa yang ia gambar, dsb. Kita juga akan mengikuti rapat/pertemuan mingguan dengan para pejabat tinggi main kontraktor yang mempunyai kemampuan professional diatas kita, membicarakan mengenai schedule pekerjaan, system pekerjaan, dll. Tanpa seni negosiasi & koordinasi yang baik, kita hanya akan jadi bahan tertawaan, oleh karena itu, belajarlah dari sekarang. Belajar dari Drafter senior kita, banyak bertanya dan yang pasti latihlah apapun saran positif dari mereka.


Saran, jika sobat belum merasa mampu untuk memimpin jalannya pertemuan tersebut, maka jangan paksakan diri, mintalah Draftersenior anda, supervisor atau site manager proyek untuk membimbing anda.


2.      Tekun & pantang menyerah


Salah sekali, dua kali, tiga kali akan menjadi agenda kita jika kita masih pemula sebagai Drafter, apalagi kita hanya lulusan SMA/SMK (termasuk saya), namun jangan putUs asa, belajar terus, banyak bertanya kepada Drafter senior kita, jangan bosan ataupun malu untuk beberapa kalinya kepada atasan kita, kita punya niat tulus untuk belajar maka insya Allah mereka akan membantu kita. Seperti tekan interen dikantor, komplainan orang lapangan terhadap gambar yang kita buat, gambar yang seharusnya selesai namun kita tidak dapat menyelesaikannya, dll. Itu semua proses, dengan begitu kita akan mampu mengambil pengalaman, hikmah dan sedikit demi sedikit kita dapat memperbaikinya.


3.      Banyak referensi


Jika kita hanya berpatok atas pekerjaan kita tanpa kita bertanya bagaikan air yang mengalir mendatar, jika kita ingin air tersebut mengalir deras, kita harus membangun kemiringan untuk dapat memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Dengan banyak bertanya, mencari buku-buku yang menunjang. Sebagai info bahwa mempunyai banyak sekali bukupun juga akan sia-sia jika kita tidak membaca & mempelajarinya.


4.      Stamina baja


Seorang Drafter mempunyai 2 macam kantor, yakni kantor kerja dan kantor lapangan.


Kantor kerja dimana kita mengerjakan proses menggambar dimana kita hanya duduk dan bersandar dan mencurahkan pikiran & mata focus pada layar monitor, kedua yakni kantor lapangan, disaat kita mengalami kesulitan atau kerancuan mengenai ukuran atau posisi penggambaran, kita mau tidak mau harus terjun ke lapangan, disanalah kita akan menuju kantor kedua kita. Jangan kira mudah, adakalanya kita perlu menuju tempat yang jauh/tinggi, tahun 2011 yang lalu saya pernah mengerjakan gedung 2 tower di Jakarta pusat yakni Plaza Indonesia Office Tower & Resident Tower dengan jumlah lantai pertower masing-masing rata-rata 50 lantai, ia kalau pemasangan lift telah selesai dan dapat beroperasi, kalau tidak ? itu perlu stamina dan enegeri extra.


5.      Kebersamaan


Disini kita tidak bekerja sendiri, namun kita bekerja dengan tim, baik Proyek Manager, Site Manager, Drafter Senior, Para Supervisor, Para Foreman, administrasi, dll. Kita harus mampu membangun suasana yang nyaman agar kita dapat bekerja dengan focus sehingga kita dapat menyelesaikan pekerjaan kita dengan baik. Kita harus mampu berkomunikasi secara baik denga mereka, dikantor saya sekarang, kami sering beli jajanan ringan hitung-hitung untuk istirahat sebentar, ngobrol dengan mereka, bermain futsal disaat week end, dan masih banyak sekali cara-cara agar membuat suasana kantor kita terasa nyaman dengan jalinan kebersamaan yang terjalinan sesama rekan kerja.


6.      Keuntungan EMAS


Terutama bagi teman-teman yang telah atau ingin terjun sebagai Drafter kontraktor namun dengan pendidikan hanya sebatas lulusan SMA/SMK seperti saya jangan langsung kecil hati. Sangat banyak sekali keuntungan yang dapat keuntungan kita ambil.


Awal saya masuk di perusahaan tempat saya bekerja ini, saya pernah mendapatkan nasehat dari OWNER/Pemilik perusahaan, bahwa “Kamu silahkan belajar ditempat saya, raup ilmu-ilmu sebanyak mungkin yang dapat kamu ambil, belajarlah dengan giat, Saya tidak meminta uang bulanan dari kamu, malah saya akan membayar kamu jika kamu ingin belajar di tempat saya”


Saran untuk sobat yang mau melamar kerja di kontraktor sebagai Drafter seperti saya,


1.  Carilah perusahaan kontraktor yang tidak membutuhkan   kualifikasi calon karyawan yang tinggi


2.  Pelajari perusahaan tersebut dari sahabat atau orang-orang  yang tahu mengenai selak-beluk perusahaan tersebut


3.  Bernegeoasiasilah saat wawancara


4.   Ada banyak sekali perusahaan kontraktor di Indonesia, dan tidak semuanya memperkejakan karyawan dengan kualifikasi background yang tinggi, ini akan menjadi keuntungan kita.


5.  Jangan langsung mencari gaji yang sangat tinggi jika kita masih pemula


6.  Cari perusahaan yang dapat membimbing anda untuk menjadi professional, ambil ilmunya, disini kita punya 2 pilihan, antara loyalitas dan personal. Kita boleh terus setia dengan perusahaan yang membesarkan kita ataupun kita bisa resign/keluar dari perusahaan tersebut jika kita telah merasa prosesional untuk mendapat gaji yang lebih tinggi jika kita mau..


Kesimpulannya adalah menjadi seorang Drafter bukanlah sebuah hal yang mudah, karena Drafter adalah salah satu posisi penting dalam dunia kontraktor, Drafter mempunya jenjang karir yang tinggi, seperti Drafter junior, senior bahkan jika kita mampu kita dapat menjadi seorang Engineering atau Site manager atau bahkan lebih.


Sekian informasi yang dapat saya sampaikan ke sobat semua, mohon maaf jika terdapat kesalahan.

Sumber : http://nooheianatigasatu.blogspot.com/

1 comment:

  1. Hebat bang, saya baru lulus smk jurusan bangunan. Saya masih nyari kerjaan posisi drafter terutama perusahaan yang nerima drafter pemula kaya saya. Semoga saya cepat dapet kerjaan, sukses terus mas!!

    ReplyDelete