I.
Pengertian Remaja Menurut Beberapa Para Ahli :
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa
transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya
dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun
atau awal dua puluhan tahun. Transisi perkembangan pada masa remaja berarti
sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan
masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu
antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus
bertambah
. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan
semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang
ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia &
Olds, 2001).
II.
Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja :
Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan pancaroba.
Ketidakstabilan emosi turut mewarnai masa remaja tersebut. Tuntutan yang
terbesar pada masa remaja adalah menerima keadaan fisik dan memanfaatkannya
secara efisien. Dalam kenyataannya, banyak remaja yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi pada dirinya, sehingga ini menjadi beban psikologis yang dapat
mengganggu perkembangan selanjutnya.
Tak selamanya remaja tidak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan dirinya, akan tetapi banyak juga remaja yang sudah dapat menyesuaikan
diri dengan kenyataan fisik maupun psikologisnya. Bila dilihat dari fenomena
ini, maka ada beberapa turunan tugas perkembangan yang harus dipenuhi sebagai
prasyarat untuk keberhasilan serta kelancaran perkembangan selanjutnya. Tugas-tugas
perkembangan merupakan hal-hal yang harus dicapai oleh setiap individu pada
tahap perkembangan tertentu, yang biasanya mengacu pada harapan-harapan
lingkungan. Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja jika mengacu pada pandangan
Havinghurst antara lain:
1. Remaja dapat menerima keadaan
fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif. Sebagian besar remaja tidak
dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja
yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu. Jika ini
dibiarkan, maka yang terjadi adalah, remaja tersebut tidak akan menemukan jati
dirinya, sedangkan pada masa ini merupakan tahap awal pencarian jati diri.
2. Remaja dapat memperoleh
kebebasan emosional dari orangtua. Kebebasan emosional dari orang tua dianggap
sangatlah penting dalam hal ini. Kebebasan emosional dari orang tua lebih
kepada bentuk kepercayaan. Orang tua sebaiknya tidak boleh terlalu mengekang
anak, tapi bukan berarti juga melepaskan sepenuhnya. Akan tetapi tugas orang
tua disini adalah memberi arahan, serta memberi kebebasan kepadanya untuk
menentukan pilihannya sendiri. Tapi orang tua tetap mengarahkan agar
kebebasannya itu yakni kebebasan yang bertanggung jawab.
3. Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin
3. Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin
Salah satu keberhasilan tugas masa
remaja adalah ketika remaja sudah dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap
lawan jenisnya. Menyesuaikan disini, bukan berarti perempuan harus bersikap
seperti laki-laki, ataupun laki-laki bersikap seperti perempuan, akan tetapi lebih
kepada kemampuan berhubungan secara baik tanpa harus membunuh masing-masing karakter
yang telah dikodratkan(laki-laki/perempuan).
4. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
4. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
Remaja merupakan masa mencari jati
diri. Salah satu tugas perkembangan ini adalah bahwa remaja harus mengenal apa
kekurangan maupun kelebihan yang dimilikinya. Apabila remaja telah mengenal
kemampuan dirinya, maka ia akan berusaha untuk terus mengaktualisasi diri
sesuai dengan jalur kemampuannya. Ini akan memberikan pengaruh yang sangat baik bagi perkembangan selanjutnya.
5. Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma.
Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya akan membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti siapakah "aku" ?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam dirinya.
5. Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma.
Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya akan membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti siapakah "aku" ?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam dirinya.
III.
Masa Pubertas dan Perubahan Fisik Masa Remaja
Pubertas
adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk
aseksual menjadi makhluk seksual. Kata pubertas berasal dari bahsa latin yang
berarti “usia kedewasaan.”kata ini lebih menunjuk pada perubahan fisik daripada
perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual menjadi
matang dan mampu memberikan keturunan.
Ciri-ciri masa puber
antara lain :
1. Masa puber adalah periode tumpang tindih
Hali ini dikarenakan periode ini mencakup
tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja.
2. Masa puber adalah periode yang singkat
Dibandingkan dengan banyaknya perubahan
yang terjadi di dalam maupun diluar tubuh, masa puber relatif merupakan periode
yang singkat, sekitar dua sampai empat tahun.
3. Masa puber dibagi menjadi tahap-tahap, yakni :
Tahap prapuber : tahap ini bertumpang
tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa kanak-kanak pada saat anak
dianggap sebagai “prapuber” yaitu bukan lagi seorang anak tetapi belum juga
seorang remaja. Dalam tahap prapuber cirri-ciri seks sekunder mulai tampak
tetapi organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang.
Tahap Puber : tahap ini terjadi pada saat kriteria
kematangan seksual muncul.
Tahap pascapuber : tahap ini bertumpang
tindih dengan tahun pertama atau kedua masa remaja. Selama tahun ini,
cirri-ciri seks sekunder telah berkembang baik dan organ-organ seks mulai
berfungsi secara matang.
Menurut Hurlock, pertumbuhan fisik masih jauh dari sempurna
pada saat masa puber akhir, dan juga belum sepenuhnya sempurna pada akhir masa
awal remaja. Terdapat penurunan dalam laju pertumbuhan dan perkembangan
internal lebih menonjol daripada pekembangan eksternal. Hal ini tidak mudah
diamati dan diketahui sebagaimana halnya pertumbuhan tinggi dan berat tubuh
atau seperti perkembangan cirri-ciri seks sekunder. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan uraian di bawah ini :
1. Perubahan Eksternal :
1) Tinggi
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh
belas dan delapan belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun
sesudahnya.
2) Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi.
Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya
mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama seakali.
3) Proporsi tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik.
Misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi
kelihatan terlalu panjang.
4) Organ seks
Baik organ seks wanita maupun pria mencapai ukuran yang matang pada akhir
masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
5) Cirri-ciri seks sekunder
Cirri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang
matang pada akhir masa remaja.
2. Perubahan Internal :
1) System pencernaan
Parut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus
bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding
usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hait bertambah berat dan kerongkongan
bertambah panjang.
2) System peredaran darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja. Pada usia tujuh belas atau
delapan belas, beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan
tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana
jantung sudah matang.
3) System pernapasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas
tahun, anak laki-laki mencapai mencapai kematangan tigkat kematangan beberapa
tahun kemudian.
4) System endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada
masa puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh system endokrin
pada awal masa puber. Kelenajr-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi,
meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja atau awal masa
dewasa.
5) Jaringan tubuh
Perkembangan kerangka berhenti
rata-rata pada usia delapan belas. Jaringan, selain tulang, terus
berkembang sampai tulang mencapai
ukuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan otot.
Sumber ;
Hurlock. (1980). Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Penerbit ErlanggaPapalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. (2001). Human development (8th ed.). Boston: McGraw-Hill
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html
No comments:
Post a Comment