I. MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata Media berasal dari bahasa lati yaitu Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Media yang sering diganti dengan kata Mediator menurut Fleming (1987:234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukan fungsi atau peranannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator dapt pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih. Ringkasnya media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
B. Ciri-Ciri Media Pengajaran
Gerlach dan Ely mengemukakan dua ciri media. Yaitu:
Ciri Fiksatif (Fiksative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekontruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan di susun kembali dengan media seperti fotografi, pidio tape, audio tape, disket computer, dan film.
Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transpormasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik PERANAN pengambilan gambar time-lapse recording.
II. MEDIA DAN MANFAATNYA
A. Peranan Media
· Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik
· Mengatasi batas-batas ruang kelas
· Mengatasi kesulitan apabila suatu benda yang diamati terlalu kecil
· Mengatasi gerak benda secara cepat atau lambat
B. Manfaat Media
Manfaat penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar megajar diantaranya :
· Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancat dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
· Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minnatnya.
· Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.
· Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
C. Fungsi Media
Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pengajaran khususnya media visual, yaitu:
· Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pengajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Khususnya gambar yang diproyeksikan melalui over head projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
· Fungsi Afektif.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
· Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
· Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompenstoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan kontek untuk memahami tek membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam tek dan mengingatnya kembali. Dengan demikian, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan tek atau disajikan secara verbal.
III. MACAM-MACAM MEDIA PENGAJARAN
Dalam perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut media dapat dikelompokan kedalam tiga kelompok, yaitu media visual, media audio, dan media audio-visual.
A. Media Visual
Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan.Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yakni pesan verbal dan non verbal.Pesan verbal-visual terdiri atas kata-kata bahasa verbal dalam bentuk tulisan, dan pesan non verbal-visual adalah pesan yang dituangkan kedalam simbol-simbol visual.Posisi simbol-simbol nonverbal-visual yakni sebagai pengganti bahasa verbal, maka bisa disebut sebagai bahasa visual. Bahasa visual inilah yang kemudian menjadi softwarenya media visual. Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan media berbasis visual sebagai berikut :
1. Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu, pesan yang panjang dan rumit haruslah dibagi-bagi agar mudah dibaca.Demikian pula teks yang menyertai bahan visual haruslah dibatasi misalnya antara 15 sampai dengan 20 kata.
Keterpaduan
Keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika di amati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan sehinggga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat dikenal yang dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, dan diperlukan penekanan agar menarik minat, dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris disebut keseimbangan formal.pengembangan formal dan informal memerlukan daya imajinasi yang lebih tinggi dan keinginan bereksperimen dari perancang visual.
Beberapa contoh media visual diantaranya :
· Gambar
· Model
· Buku, koran, dan majalah
· Bagan, dan
· Papan visual
B. Media Audio
Pembahasan tentang proses komunikasi pembelajaran dengan menggunakan media audio tidak lepas dari pembahasan aspek pendengarannya itu sendiri pendengaran adalah alat untuk mendengarkan. Mendengarkan sesungguhnya suatu proses rumit yang melibatkan empat unsur yaitu mendengar memperhatikan, memahami, dan mengingat. Jadi, definisi mendengarkan adalah “proses selektif untuk memperhatikan, mendengar, memahami, dan mengingat simbol-simbol pendengaran”.
Beberapa contoh yang termasuk media audio diantaranya :
· Casset tapes
· Compact disc
· Radio
· Laboratorium bahasa
C. Media Audio Visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar, atau media yang dapat dilihat dan didengar. Media audio visual ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan audio-visual murni, seperti film gerak bersuara, televisi dan video. Jenis kedua adalah media audio-visual tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, OHP dan peralatan visual lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu.
Beberapa contoh yang termasuk media audio-visual diantaranya :
· Media video
Kemampuan video mampu memanipulasi kondisi waktu dan ruang sehingga peserta didik atau siswa dapat diajak untuk melihat objek yang sangat kecil maupun objek yang sangat besar.
· Media film
Film mampu mengabadikan suara dan gambar gerak serta bisa mengatasi keterbatasan daya indera penglihatan kita.
· Media komputer
Dengan media ini perubahan tampilan, prosesnya dapat dilakukan pada saat itu juga dalam waktu yang sangat singkat.
· Ucapan dan gerakan yang dicontohkan guru.
IV. LANDASAN DASAR PENGGUNAAN DAN PEMILIHAN MEDIA PENGAJARAN
A. Landasan Dasar Penggunaan Media Pengajaran
1. Landasan Teoritis
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan prilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner, ada tiga tingkatan pertama modus belajar, yaitu: pengalaman langsung (enactive), pengalaman pictorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (simbolic).
Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata simpul dipahami dengan langsung membuat simpul. pada tingkat kedua yaitu iconic (gambar/image), kata simpul dipelajari dari gambar, lukisan, photo, atau film. Meskipun siswa belum pernah membuat simpul mereka dapat mempelajari dari gambar lukisan, photo atau film tersebut. Kemudian yang ketiga pada tingkatan simbol (membaca/mendengar) kata simpul dan mecoba mencocokkannya denga simpul pada image mental atau mecocokannya dengan pengalamannya membuat simpul.
Landasan Psikologis
Setiap pengalaman belajar/informasi yang diterima melalui pintu gerbang panca indra.
· Proses belajar terjadi secara individual.
· Tingkat perkembangan kognitif
· Manusia belajar melalui pergaulan dengan lingkungannya (ada tiga tahap belajar: tahap kongrit, skematik, dan abstrak)
Landasan Historis
Perkembangan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk pembelajaran dan perkembangan konsep media pembalajaran.
B. Pemilihan dan Penggunaan Media Pengajaran
Ada beberapa prinsif yang harus dijadikan dasar dalam memilih media pengajaran, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Prinsif umum dalam memilih dan menggunakan media pengajaran harus diperhatikan sebagai berikut:
· Media tidak dapat 100% dapat menggantikan peran guru.
· Perlu persiapan yang matang baik guru, siswa, alat, program maupun tempat yang akan digunakan.
· Pertimbangkan mutu media yang akan digunakan dalam artian harus handal, sistem kerjanya mudah dipahami, spesifikasi dari bahan yang bermutu, praktis penggunaannya, serta menjamin keselamatan bagi penggunanya.
· Media harus jelas dan menarik.
· Ketersediaan media yang akan digunakan.
Sedangkan secara khusus penggunaan media pengajaran harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
· Pemilihan media pengajaran berdasarkan tujuan pembelajaran.
· Pengguanan media pengajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik.
· Pemilihan media pengajaran sesuai dengan kondisi, situasi, waktu dan tempat.
· Penggunaan media pengajaran sesuai dengan karakteristik media pembelajaran.
· Pemilihan media pengajaran sessuai dengan ketersediaan media pengajaran itu sendiri.
V. AKTIFITAS GURU
Interaksi sosial
|
Modifikasi tingkah laku
|
Proses Informasi
|
Perkembangan pribadi
|
Proses belajar mengajar
|
Guru sebagai pengelola proses KBM
|
Guru sebagai fasilitator
|
Guru sebagai moderator
|
Guru sebagai evaluator
|
Guru sebagai motivator
|
Fungsi sentral guru
|
Dalam melaksanakan aktifitasnya seorang guru hendaknya memiliki keterampilan dasar yang dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar, sehingga tercapai tujuan pembelajaran secara maksimal. Keterampilan-keterampilan tersebut diantaranya :
1. Keterampilan bertanya
Tujuan guru mengajukan pertanyaan. Diantaranya:
· menimbulkan rasa keingintahuan.
· Merangsang fungsi berfikir.
· Mengembangkan keterampilan berfikir.
· Memfokuskan perhatian peserta didik.
· Menstruktur tugas yang akan diberikan.
Keterampilan memberikan penguatan.
Keterampilan mengadakan variasi.
Keterampilan menjelaskan.
keterampilan membuka dan menuutup pelajaran.
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
keterampilan mengelola kelas.
keterampilan mengajar kelompok kecil.
VI. BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis, dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi dasar secara runtut dan sitematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain:
1. Petunjuk belajar (petunjuk siswa)
Kompetensi yang akan dicapai
Informasi pendukung
Latihan-latihan, dan
Evaluasi.
Dalam pemilihan media pengajaran khususnya buku bahasa arab harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam pengajaran bahasa arab dan materi apa saja yang harus diajarkan. Salah satu buku yang sesuai adalah ‘Al-arabiyyah Baina Yadaik karena didalamnya mencakup muhadasah, qira’ah, qowaid, dan kitabah juga istima’.
VII. PEKERJAAN RUMAH
Pekerjaan rumah adalah salah satu teknik dari teknik tulisan yang dikembalikan kepada siswa untuk membaca, mengulang, dan merujuk pada sumber yang berbeda, sehingga Nampak karakter, usaha dan semangat siswa untuk belajar. Hal ini diperlukan untuk menambah buku-buku perpustakaan sekolah yang membantu siswa untuk memfasilitasi mereka dan menghemat waktu mereka. Pekerjaan rumah bukanlah sebuah metode yang kaku, tetapi bervariasi sesuai dengan aspek materi, mungkin dalam bentuk membaca satu judul kemudian memilih ide-ide utama, merangkum buku-buku, menulis sebuah penelitian kecil, atau menjawab pertanyaan.
Pekerjaan rumah merupakan salah satu unsure penting dalam pelajaran. Hasil belajar murid banyak ditentukan sampai sejauh mana ia mengerjakan pekerjaan rumah dengan jujur. Fungsi pekerjaan rumah yang terpenting adalah untuk mendorong siswa agar belajar sendiri. Mengingat secara individual kemampuan siswa berbeda maka dalam pembuatan siswa harus sesuai dengan perbedaan itu, sehingga nantinya siswa mengalami perubahan dan siswa juga akan termotivasi untuk belajar.
Ada tiga jenis pekerjaan rumah yang utama:
1. Practice Exercises (Latihan)
Latihan memperbolehkan para pelajar menggunakan pengetahuan baru atau membaca ulang, merevisi dan memperkukuh kemahiran-kemahiran baru yang diperoleh. Contoh-contoh latihan ini adalah menghafal kosakata, melatih ejaan kata-kata, menulis karangan dan membaca untuk hiburan.
Preparatory Homework (Persediaan)
Pekerjaan rumah persediaan adalah dimana para pelajar memperoleh informasi latar belakang mengenai unit studi agar mempersiapkan diri untuk pelajaran yang mendatang, misalnya membaca dan mengumpulkan contoh-contoh.
Extension Assignments (Tugas Lanjutan)
Tugas lanjutan menggalakan para pelajar agar melanjutkan pencarian ilmu sendiri secara imajinatif. Tugas-tugas mungkin termasuk menulis resensi buku, meneliti berita setempat atau memperoleh bahan-bahan dari internet. Peranan pekerjaan rumah memiliki peranan yang sangat penting, diantaranya:
· Mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari siswa. Dan pekerjaan rumah tersebut harus berkaitan erat dengan materi pelajaran yang telah dipelajari.
· Melatih keterampilan-keterampilan tertentu, termasuk menulis dan penjernihan.
Manfaat Pekerjaan rumah bernilai karena:
Manfaat Pekerjaan rumah bernilai karena:
· Memperkukuh pertalian antara rumah dan sekolah
· Memperbolehkan pelajar melatih, melanjutkan dan mengkonsolidasikan apa yang dikerjakan di kelas.
· Mengajar para pelajar bagaimana merencanakan dan mengatur waktu.
· Mengembangkan kemahiran riset para pelajar.
· Memantapkan kebiasaan studi, konsentrasi dan disiplin diri yang akan bermanfaat selama hidup para pelajar.
Adapun prinsip pemberian pekerjaan rumah yaitu Memberikan pekerjaan rumah hendaklah bervariasi, sesuai dengan tingkat kesukaran soal dan disesuaikan dengan kemampuan siswa. Lama waktu pemberian pekerjaan rumah hendaklah jelas, sehingga tidak merupakan beban yang berlarut-larut dan menumpuk bagi siswa, memberikan pekerjaan rumah jangan terlalu banyak. Begitu pun juga seorang guru harus dan penting memperhatikan beberapa hal dalam pemberiaan pekerjaan rumah ini, seperti: memutuskan pekerjaan rumah itu akan diberikan kapan kepada siswa, seorang guru harus menjelaskan secara rinci tentang pekerjaan rumah yang akan diberikan, setiap pekerjaan rumah hendaklah diperiksa dan diberikan penghargaan berupa nilai, dan lain-lain.
VIII. MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
A. Pengertian Media Gambar
Pengertian media gambar menurut beberapa para ahli diantaranya :
· Menurut Hamalik (1994:95), media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque proyektor.
· Menurut Sadiman (1996:29), media gambar adalah media yang paling umum dipakai yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja.
· Menurut Soelarko (1980:3), media gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa serta ukurannya relative terhadap lingkungan.
· Menurut Oemar Hamalik (1976:63), media gambar adalah salah satu alat bentuk yang penting bagi pengajaran dan pengajaran secara efektif dan efisien.
B. Karakteristik Media Gambar
Menurut (2003:27-28), ada beberapa karakteristik dalam media gambar diantaranya :
· Harus autentik, artinya dapat menggambarkan obyek atau peristiwa seperti jika siswa melihat langsung.
· Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut.
· Ukuran gambar proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran yang sesungguhnya benda atau obyek yang digambar.
· Memadukan antara keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
· Gambar harus message. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
C. Kelebihan dan kekurangan media gambar
No
|
(Sadiman 1996:31) Kelebihan
|
(Rahadi 2003:27) Kekurangan
|
1.
|
Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal.
|
Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat dilihat oleh sekelompok siswa
|
2.
|
Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
|
Gambar diinterpretasikan secara personal dan subyektif
|
3.
|
Memperjelas bidang apa saja
|
Gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil
|
4.
|
Harganya murah dan mudah didapat serta digunakan
|
IX. LABORATORIUM BAHASA DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB
A. Pengertian Lab Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam.
Pemanfaatan media audio atau Lab Bahasa dalam pengajaran terutama digunakan dalam :
· Pengajaran music literary (pembacaan sajak), dan kegiatan dokumentasi.
· Pengajaran bahasa asing, apakah secara audio ataupun secara audiovisual.
· Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
· Paket-paket belajar untuk belajar berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang study.
B. Kelebihan dan Kekurangan Lab Bahasa
No
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
1.
|
Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau sasaran yang luas.
|
Karena abstrak, tingkatan penguasaan perbendaharan kata-kata atau bahasa, serta susunana kalimat.
|
2.
|
Mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar.
|
Media ini hanya akan mampu melayanisecara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak.
|
3.
|
Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti dari kata/ bunyi itu.
|
Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
|
4.
|
Sangat tepat/ cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa; laboratorium bahasa tidakk lepas dari media ini terutama untuk melatih listening.
|
Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
|
5.
|
Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar (Back sound) dan efek suara (sound effect).
|
Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa terjadi ketidakmengertian dan bahkan kesalahpahaman.
|
X. OVERHEAD PROJECTOR (OHP), SLIDE AND FILM STRIP PROJECTOR
A. Pengertian Ohp
OHP ini adalah peralatan yang paling sederhana, karena peralatan ini hanya menggunakan sistem optik (lensa-lensa) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Overhead Projector ini berfungsi, untuk memproyeksikan (menyajikan) transparansi.
Beberapa keterbatasan media OHP antara lain sabagai berikut :
· Media ini memerlukan perangkat keras (hard ware) yang khusus untuk memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. Alat itu adalah OHP (Overhead Projector).
· Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila dipergunakan teknik-teknik penyajian yang kompleks.
· Dalam penggunaannya diperlukan keterampilan khusus.
· Menuntut penataan ruang yang baik.
· Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi.
· Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.
· Membutuhkan keterampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan).
Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh jenis media lain, yakni :
· Praktis, karena dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang.
· Memberi kemungkinan tatap muka dan mengamati respons dari penerima pesan (siswa).
· Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatan
· Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.
· Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi warna.
· Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.
· Tidak diperlukan operator pembantu khusus.
B. Slide Dan Film Strip Projector
Slide dan film strip merupakan gambar yang diproyeksikan, dapat dilihat dan mudah dioperasikan. Di sekolah-sekolah tradisional hampir tak pernah digunakan, karena slide dan filmstrip mensyaratkan sumber tenaga listrik dan perangkat keras.
Slide dan filmstrip mempunyai nilai tertentu, yaitu memudahkan penyajian seperangkat materi tertentu, membangkitkan minat anak, keseragaman informasi, dapat dilakukan secara berulang-ulang, menjangkau semua bidang pelajaran. Pengggunaan slide dan filmstrip memerlukan keterampilan tertentu termasuk kemampuan memberi penjelasan, baik penjelasan pokok maupun penjelasan tambahan.
Sebagai media pendidikan film strip menurut Arief S. Sadiman, (1990:62) memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
· Seperti halnya slide, kecepatan penyajian film strip bisa diatur, dapat ditambah narasi dengan control oleh guru.
· Semua kelebihan non projected still ficture dimiliki oleh film strip.
· Film strip dapat menyatukan berbagai media yang berbeda dalam satu rangkai, sperti photo, bagan, dokumen, gambar, table, symbol, kartun dan sebagainya.
· Ukuran gambar sudah pasti karena film strip merupakan satu kesatuan.
· Penyimpanannya mudah, cukup digulung dan dimasukan kedalam tempat khusus.
· Reproduksinya dalam jumlah besar relatif lebih mudah pergambarnya dibanding slide. Karena film strip tidak memerlukan bingkai.
· Dapat untuk belajar kelompok maupun individual.
Kelemahan yang pokok dibandingkan dengan slide menurut Arief S. Sadiman, (1990:63) adalah film strip sulit diedit/direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sulit dibuat sendiri secara lokal dan memerlukan peralatan laboratorium yang dapat mengubah slide ke film strip.
No comments:
Post a Comment