Monday, 13 June 2011

Metode Penelitian Kuantitatif



METODE PENELITIAN KUANTITATIF
   A.    Metode Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode penelitian tradisional, karena metode ini sudah lama digunakan, sehingga sudah mentradisi sebagai metode penelitian. Metode ini juga dinamakan metode posivistic, karena berlandaskan pada filsafat positivisme ( Sugiyono, 2003; 13). Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang lebih menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif (Nana Saodih, 2006; 53).
Dinamakan juga metode discovery karena dengan metode ini dapat ditentukan dan dikembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Dinamakan metode kuantitatif, karena data penelitian bersifat angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik (Sugiono, 2009:13).
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti banyak dituntut untuk menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data-data penelitian, penafsiran data, sampai pada menampilkan hasilnya. Demikian halnya dalam pemahaman akan lebih baik apabila disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan. Akan tetapi, selain data yang bersifat kuantitatif juga ada data yang bersifat kualitatif.
Menurut Nana Saodih (2005: 53) terdapat beberapa jenis metode penelitian yang dapat dimasukan ke dalam metode penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, deskriptif, survey, ekspos fakto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan.
1.      Penelitian Deskriptif
Descriptive reasearch adalah suatu metode penelitian yang ditunjukan untuk menggambarkan berbagai fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang telah lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi terhadap variabel-variabel bebas tetapi menggambarkan suatu kondisi `apa adanya`. Penggambaran kondisi ini bersifat individual atau kelompok atau menggunakan angka-angka.
Secara praktis penelitian deskriptif dapat digunakan untuk mendeskriptifkan keadaan dalam tahapan-tahapan pengembangannya. Penelitian yang demikian dinamakan penelitian perkembangan (development studies).
Contohnya seberapa tinggi minat baca dan lama belajar perhari murid-murid di Indonesia?
2.      Penelitian Survey
Survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Terdapat tiga karakteristik utama dari penelitian survey, yaitu; (a) informasi dikumpulkan dari seberapa besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu, seperti kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan, dari populasi, (b) informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan dari satu populasi, (c) informasi diperoleh dari sampel bukan dari populasi.
Tujuan utama dari survey adalah mengetahui gambaran umum dari populasi. Pada dasarnya yang ingin dicarai oleh peneliti adalah bagaimana anggota dari suatu populasi terbesar dalam satu atau lebih variabel, seperti usia, etnis, agama, jenis kelamin dan yang lainnya.
3.      Penelitian Eskpo Fakto
Expost facto research adalah meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan oleh peneliti. Penelitian sebab akibat berdasarkan suatu teori yaitu suatu variabel disebabkan oleh adanya variabel lain.
Misalnya, kompetensi guru agama Islam dapat mempengaruhi cara melakukan proses pembelajaran dalam kelas. Kemampuan cara pengelolaaan kelas oleh guru mempengaruhi terhadap gairah belajar siswa dikelas.
4.      Penelitian Komparatif
Comparative reasearch diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada pengontrolan variabel ataupun manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah. Peneliti mengumpulkan data-data dengan instrument yang bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan antara variabel-variabel yang diteliti.
Penelitian komparatif yang membandingkan antara dua variabel yang diteliti. Misalnya, `Istifham dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris` dalam penelitian ini peneliti ingin membandingkan tentang istifham dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris, seperti bentuk kalimatnya, ketentuannya dan lain sebagainya. Atau misalnya `Minat Belajar Mahasiswa Belajar Bahasa Arab di Pesantren Bahasa Arab Gombong Layang` penelitian ini akan membandingkan minat mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan yang berbeda dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab di Pesantren Gombong Layang Bandung.
Adakah perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar antara murid yang berasal dari keluarga guru, pegawai swasta dan pedagang? Adakah perbedaan disiplin kerja guru antara sekolah dikota dan didesa?.
5.      Penelitian Korelasi
Corelational research adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mengetahui hubungan variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besaran koefisien korelasi dan keberartian (signifikasi) secara statistik. Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih, tidak berarti bahwa adanya pengaruh atau hubungan sebab akibat dari suatu variabel lainnya.
Korelasi ini ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya. Sedangkan korelasi negatif adalah nilai yang tinggi pada satu variabel berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variabel yang lainnya.
6.      Penelitian Tindakan
Action research merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Menurut Mulyasa (2009: 33-34), penelitian tindakan merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja system organisasi atau masyarakat agar lebih efektif dan efisien, termasuk untuk meningkatkan kinerja system pendidikan. Berdasarkan pengertian tersebut, penelitian tindakan merupakan sebuah upaya yang ditunjukan untuk memperbaiki keadaan (proses kerja) atau memecahkan masalah yang dihadapi.
Dalam penelitian tindakan ini ada dua kata kunci utama yakni, pemecahan masalah  (problem solving), dan peningkatan (improving) kinerja sistem. Maka demngan demikian, penelitian tindakan harus didasari oleh alasan-alasan berikut, (a) dirasakan adanya masalah pada sebuah sistem (organisasi, masyarakat atau keluarga) dan (b) prestasi kerja (acheivement) system kerja menurun atau tidak optimal.
7.      Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian kausal komparatif merupakan jenis penelitian expos facto, yaitu bahwa penelitian tersebut dilakukan setelah perbedaan- perbedaan dalam variable bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami (Donald Ary, dkk, dalam Arief Furchan, 1982:382) semua kejadian yang dipersoalkan sudah berlangsung lewat, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan treatment sebagaimana dalam penelitian eksperimen. Menurut Kerlinge (dalam Donald Ary) memberikan batasan tentang penelitian expost facto yakni merupakan penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuwan tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena perwujudan variable tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan tentang hubungan diantara variable-variabel itu dilakukan tanpa intervensi langsung, berdasarkan perbedaan yang mengiringi variable bebas dan variable terikat itu.
Ciri dari penelitian kausal komparatif adalah bahwa penelitian komparatif merupakan penelitian expost facto, dimana peneliti dalam membandingkan dan mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya, tidak dapat melakukan treatment. Dan penelitian ini cenderung mengandalkan data kuantitaif.
Contoh dari penelitian kausal komparatif adalah:
·         Penelitian untuk mencari perbedaan prestasi belajar bidang studi IPA siswa SD yang berada di daerah perkotaan dan perdesaan
·         Penelitian untuk mencari perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara mahasiswa yang samba bekerja dan yang tidak bekerja
·         Penelitian untuk mencari perbedaan prestasi belajar siswa dilihat dari jenis kelamin, usia dan tingkat social ekonomi orang tua.
B.     Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Prof. Drs. H. Agustiar Syah Nur (2010) mengungkapkan, terdapat delapan karakteristik penelitian kuantitatif. Kedelapan karakteristik tersebut adalah sebabgai berikut:
1.      Desain penelitian kuantitatif bersifat tetap (permanent), misalnya besarnya sampel, dan bagaimana memperoleh sampel, pada umumnya tidak dapat diubah-ubah.
2.      Hasil penelitian kuantitatif dirumuskan hanya berdasarkan data yang ada.
3.      Pengidentifikasian variabel, dan perumusan hipotesis pada umumnya didasarkan pada teori-teori atau konsep-konsep yang telah ada.
4.      Dalam pendekatan kuantitatif diasumsikan bahwa peneliti tahu arti suatu perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang sedang diteliti.
5.      Perumusan konsep; teori dan kesimpulan pada penelitian kuantitatif dilakukan dengan metode deduktif,
6.      Proses penelitian kuantitatif seyogyanya bebas dari pengaruh nilai, bebas nilai (value free).
7.      Dalam menulis laporan hasil penelitian, penelitian kuantitatif lazimnya bermain dengan tabel-tabel data, analisis statistik dan grafik,
8.      Pekerjaan kuantitatif didasatkan pada ”realistik epistimology” yang beranggapan bahwa apa yang dikatakan sebagai suatu ”truth” itu persis sama dengan benda atau kenyataan yang sebenarnya, karena suatu kesimpulan yang dibuat harus benar-benar akurat dan menyimpulkan realitanya.
C.    Penggunaan Metode Kuantitatif
·         Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara rencana dan pelaksanaan, antara teory dan praktik, antara aturan dan pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus di tunjukan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan meneliti untu menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai masalah harus di tunjukan.
·         Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi yidak mendalam.
·         Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/ treatment tertentu terhadap yang lain. Untuk kepentingan ini metode experiment paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap derajat kesehatan.
·         Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komperatif, dan asosiatif.
·         Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan penomena yang empiris dan dapat di ukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak dari masyarakat tertentu maka dilakukan pengukuran dengan test IQ.
·         Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.



KESIMPULAN
Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode penelitian tradisional, karena metode ini sudah lama digunakan, sehingga sudah mentradisi sebagai metode penelitian. Metode ini juga dinamakan metode posivistic, karena berlandaskan pada filsafat positivisme ( Sugiyono, 2003; 13). Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang lebih menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif (Nana Saodih, 2006; 53).
Dinamakan juga metode discovery karena dengan metode ini dapat ditentukan dan dikembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Dinamakan metode kuantitatif, karena data penelitian bersifat angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik (Sugiono, 2009:13).
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti banyak dituntut untuk menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data-data penelitian, penafsiran data, sampai pada menampilkan hasilnya. Demikian halnya dalam pemahaman akan lebih baik apabila disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan. Akan tetapi, selain data yang bersifat kuantitatif juga ada data yang bersifat kualitatif.
Menurut Nana Saodih (2005: 53) terdapat beberapa jenis metode penelitian yang dapat dimasukan ke dalam metode penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, deskriptif, survey, ekspos fakto, komparatif, korelasional, penelitian tindakan dan penelitian kausal komparatif.



DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Yatim, 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan .PT.SI; SURABAYA
http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/158-penelitian-tindakan.html
http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2010/10/05/karakteristik-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif-bag-
http://lubisgrafura.wordpress.com/metode-penelitian-kuantitatif/
Gunawan, Heri, Dasar-Dasar Metode Research. AZFiE MEDIA, Bandung. 2011
Nana, Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung, Sinabaru Algensido, 1982
Syaodih, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Remaja Rosda Karya, 2008

No comments:

Post a Comment