Monday, 6 December 2021

Majruratul Asma

 

Majrurat Asma

1.    Pengertian Majrurat Asma

Majrurat asma yaitu kumpulan isim yang berada dalam kondisi majrur dalam i’rab-nya. Penyebab  majrur-nya adalah dikarenakan adanya  ‘amil  yang berada di depan isim tersebut.

Majrurat asma termasuk kelompok isim Mu’rab, yaitu kelompok kata yang berubah-ubah kondisi akhirnya mengikuti kaidah i’rab. Perubahan kata dalam Bahasa Arab terbagi menjadi empat. Empat macam i’rab ini didasari oleh 4 harakat dalam Bahasa Arab, yaitu dhammah, fathah, kasrah, dan sukun. Adapun majrurat asma termasuk kelompok isim majrur atau kasrah.

 

2.    Macam-macam Majrurat Asma

a.    Majrur karena huruf Jar (مجرور بحرف الجر)

Isim majrur karena huruf jar adalah isim mempunyai i’rob majrur apabila didahului oleh salah satu dari huruf jar yang 17, yaitu: مِن، إلى، عَن، على، في, رب,  الباء (ب)، الكاف (ك), اللام (ل)، حتى، حروف القسم (وَ، تَ) مذ، منذ، خلا، عدا، حاشا

1)    مِنْ (dari):  خَرَجْتُ مِنَ المسجدِ (aku keluar mesjid)

2)    إلى (ke): سأذهب إلى المنزلِ   (aku akan pergi ke rumah)

3)    عَنْ (dari): هذا الحديث روي عَن عاَئشَة (hadits ini di riwayatkan dari Aisyah)

4)    عَلَى (diatas): القلم على المكتبُ (pena diatas meja)

5)    فيِ (didalam):نحن نطلب العلم فى المسجدِ  (kami menuntut ilmu di mesjid)

6)    رُبَّ (betapa banyak/sedikit): رب عملٍ صالحٍ تُعظمه (betapa banyak amalan kecil menjadi besar)

7)    الباء (ب) (dengan): كتبت الدرس بالقلمِ (saya menulis pelajaran dengan pena)

8)    الكاف (ك) (seperti): عمر كالأسدِ (umar seperti singa)

9)    اللام (ل) (milik): هذا الكتاب لأحمدِ (buku ini milik Ahmad)

10) حتى (sampai): أكلت السمك حتى رأسِهِ (aku makan ikan sampai kepalanya)

11) و قسم : واللهِ أنا مسلم (demi Allah, saya seorang muslim)

12) ت قسم : تاللهِ انا مسلم (demi Allah, saya seorang muslim)

13) مَذ dan مُنْذُ : ماَ رأيتُها منذُ الصباحِ (saya tidak melihatnya semenjak pagi)

14) حاشا، عدا dan خلا (kecuali/selain) رجع الطالب خلا محمدٍ(para mahasiswa telah pulang kecuali Muhammad)

b.    Majrur karena Idhofah (مجرور بالإضافة)

Idhafah adalah bentuk penyandaran suatu isim yang lain. Mengingat susunan idhafah adalah terdiri dari mudhaf dan mudhaf ilaihi. I’rab mudhaf adalah mengikuti kedudukannya di dalam kalimat adapun i’rab mudhaf ilaihi adalah selalu majrur. Contohnya:

بيتُ عثمانٍ جديدٌ (rumah ustman baru)

أستعير قلم أحمدٍ (aku meminjam pena Ahmad)

 

Macam-macam Mudhof Ilaih

1.      Mu’rob (معرب)

Mudhof ilaihi yang berbentuk isim mu’rab harus selalu majrur, contohnya:

كِتَابُ المُسْلمِ، كِتَابُ المُسْلمَيْنِ، كِتَابُ المُسْلمِيْنَ

2.      Mabni (مبني)

Mudhof ilaihi yang berbentuk isim mabni tidak mengalami perubahan harokat akhir (sesuai bentuk aslinya). Contohnya كتابكَ (bukumu (laki-laki)), كتابهُ (bukunya (laki-laki))

 

Syarat Idhodfah

1.      Mudhof tidak boleh menggunakan tanwin. Contohnya

بيتٌ = Mudhof  عثمانٌ = mudhof ilaih. Susunannya idhofahnya بيتُ عثْماَنٍ (rumah ustman)

2.      Membuang nun mutsanna atau jama’ pada mudhof, contohnya مدرسُوْنَ = mudhof   معهدٌ = mudhof ilaih. Susunan idhofahnya مدرسُوْ معهدٍ (pengajar ma’had)

3.      Membuang alif lam dari mudhof. Contohnya

البابُ = mudhof     المسجدُ = mudhof ilaih. Susunan idhofahnya menjadi بابُ المسجدِ (pintu mesjid)

 

Kaidah-kaidah idhofah

1.      Secara umum, kandungan makna idhofah mempunyai tiga arti:

·         مِنْ (dari) contohnya

خاتمُ ذهبٍ maknanya خاتم من هذبٍ

·         فيِ (didalam) contohnya

 تلميذُ مدرسةٍ maknanya تلميذ فى المدرسة

·         لِ (milik)contohnya

 مكان الوضوء maknanya مكان للوضوء

2.      Apabila mudhof berupa isim yang berakhiran dengan alif, dan mudhof ilaihi berupa ya’ mutakallim, maka ya’ ditulis dengan harakat fathah.  Contohnya يدَايَ (kedua tanganku)

Asalnya يدان = mudhof , nun dibuang sehingga menjadi يدا dan diidhofahkan kepada ya’ mutakalim menjadi يداي

3.      Apabila mudhof berupa isim yang berakhiran dengan ya’ dan mudhof ilaihi berupa ya’ mutakallim, maka ya’ ditulis dengan fathah yang ditasydid. Contohnya مُدَرِّسِيَّ

Asalnya مدرسين dan ya’ mutakallim (ي)

No comments:

Post a Comment